Slintru Biru
..... Slintru mencerminkan luwesnya hidup, yang tidak menuntut kejelasan mutlak, tapi kepekaan terhadap suasana ..... Di rumah tua kami di Ketanggungan, Yogyakarta, ada satu benda yang menjadi saksi bisu masa kecil: Slintru Biru. Ia bukan sekadar sekat, tapi penjaga rasa antara "njobo" dan "njero", antara ruang tamu yang kami sebut ngajengan, dan ruang keluarga tempat kehidupan sehari-hari berlangsung. Slintru itu memiliki bentuk khas: dua rangka kayu berukir, bisa dibuka lipat seperti sayap, atau ditutup rapat kala privasi dibutuhkan. Di atasnya, ukiran burung merpati putih saling menghadap, paruhnya menggigit buah bulat kecil seperti anggur. Di sekelilingnya, daun hijau berliuk dan bunga-bunga kecil kuning merambat dengan halus, dilapisi bingkai merah tipis di bawahnya. Rangka itu menopang layar dari plastik tebal berwarna biru yang jika terkena cahaya akan menyaring sinar menjadi biru temaram. Tidak sepenuhnya transparan, tapi cukup memberi siluet sa...